Mengenang Wiji Thukul
>> Senin, 15 November 2010
Widji thukul adalah sesosok penyair legendaris yang puisinya benar-benar mempunyai makna yang dalam, walaupun dia bermuka pas-pasan dan dari orang yang tidak mampu, tapi dia mempunyai pemikiran dan karya yang begitu indah, aku merasa terharu membaca puisi yang dia buat begitu dalam dan penuh makna yang tersirat didalamnya.
Ini adalah sepenggal biografi dari sang penyair :
Widji Thukul yang bernama asli Widji Widodo (lahir di kampung Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia.Dia berasal keluarga seorang penarik becak. Widji Thukul mulai menulis puisi sejak dia masih di bangku SD.dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel.
Ini adalah sepenggal biografi dari sang penyair :
Widji Thukul yang bernama asli Widji Widodo (lahir di kampung Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963) adalah seorang sastrawan dan aktivis Indonesia.Dia berasal keluarga seorang penarik becak. Widji Thukul mulai menulis puisi sejak dia masih di bangku SD.dan tertarik pada dunia teater ketika duduk di bangku SMP. Bersama kelompok Teater Jagat, ia pernah ngamen puisi keluar masuk kampung dan kota. Sempat pula menyambung hidupnya dengan berjualan koran, jadi calo karcis bioskop, dan menjadi tukang pelitur di sebuah perusahaan mebel.
Kendati hidup sulit, ia aktif menyelenggarakan kegiatan teater dan melukis dengan anak-anak kampung Kalangan, tempat ia dan anak istrinya tinggal. Pada 1994, terjadi aksi petani terjadi di Ngawi, Jawa Timur. Thukul yang memimpin massa dan melakukan orasi ditangkap serta dipukuli militer.Wiji Thukul menjadi sangat dikenal luas terutama oleh kalangan Aktivis, mahasiswa dan LSM karena bait bait pusinya.Ada tiga sajak Thukul yang populer dan menjadi sajak wajib dalam aksi-aksi massa, yaitu Peringatan, Sajak Suara, dan Bunga dan Tembok (ketiganya ada dalam antologi "Mencari Tanah Lapang" yang diterbitkan oleh Manus Amici, Belanda, pada 1994. Tapi, sesungguhnya antologi tersebut diterbitkan oleh kerjasama KITLV dan penerbit Hasta Mitra, Jakarta. Nama penerbit fiktif Manus Amici digunakan untuk menghindar dari pelarangan pemerintah Orde Baru.
Widji Thukul :
Widji Thukul :
Widji Thukul :
Widji Thukul :
itulah sepenggal puisi sang pahlawan yang begitu semangat dan penuh perjuangan. Widji thukul adalah salah satu dari sekian banyak pahlawan yang tidak pernah tercatat dalam buku sejarah maupun tanggalan kalender.Widji thukul…adalah jiwa perlawanan dalam pena dan kertas.Meski raga telah hilang…dan entah kemana tapi semangat perlawanannya tetap ada tertulis didalam dada semua orang. Kami Rindu Kamu sobat
0 komentar: