Merapi dan Mentawai

>> Minggu, 31 Oktober 2010

Indonesia tiada habisnya menangis, banyak bencana mungkin ini sudah suratan takdir atau peristiwa seleksi penetralan alam yang kini makin rusak,musibah dan bencana saling mendera bumi Pertiwi, ribuan nyawa dan harta benda menjadi korban, ya Tuhan sampai kapan negeri ini bebas dari murkamu, sampai kapan negeri ini aman dan tenang.
Termasuk akhir-akhir ini banjir bandang di wasiors Papua, Gempa Bumi di Kepulauan Mentawai Sumatera Barat scala richter yang telah memporak porandakan kepulauan Mentawai serta meletusnya Gunung merapi yang memporak porandakan. Ratusan rumah hancur, sekolah hancur, tempat ibadah hancur yang tersisa hanya air mata dan ketabahan jiwa menghadapi cobaan ini. banyak diantara mereka orang tuanya meninggal, saudaranya, adiknya, kakaknya-anaknya dan mungkin sahabatnyapun telah tiada. Bagi mereka, keceriaan menjadi sesuatu yang sangat berharga, bahkan Anak-anak telah kehilangan semangat bermain, bercanda dan juga menuntut ilmu.

Korban Merapi









Korban Mentawai
















Untuk Kita Renungkan
By. Ebiet G Ade


Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tegaklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat..

Singkirkan debu yang masih melekat..

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya..

Adalah Dia di atas segalanya..

Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah

Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... oh
Berubahlah agar Dia tersenyum

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger Template by koiin.